Contoh Makalah Kota New Delhi

Pendahuluan

Sirjamaki, dalam bukunya The Sociology of Cities, menjelaskan bahwa kota merupakan pusat-pusat komersial dan industri, kota-kota juga merupakan sekumpulan penduduk dengan tingkat pemerintahan sendiri yang diatur oleh pemerintah-pemerintah kota. Kota juga merupakan pusat-pusat untuk belajar belajar serta tempat kemajuan peradaban. Dilihat dari segi sejarah, kota-kota merupakan tempat kelahiran peradaban dunia, dan di kotalah menjadi tempat bagi pembentukan peradaban yang lebih tinggi.[1]

India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km². Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir.[2]

 

Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut sub benua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddha lahir. Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks. Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya.[3]

 

Kota New Delhi adalah ibukota India. Disini menjadi pusat dari pemerintahan Negara. Sebagai salah satu kota besar di India, New Delhi merefleksikan keanekaragaman budaya sekaligus tempat perpaduan berbagai agama.

 

Rumusan Masalah

 

1. Bagaimana sejarah singkat terbentuknya kota New Delhi?

 

2. Bagaimana sistem pengangkutan di kota New Delhi?

 

3. Bagaimana upaya Pemerintah Kota dalam penataan Kota?

 

Sejarah singkat kota New Delhi

Peta Negara India.

Sumber : delhitourism.com

 

Lokasi kotanya yang strategis di antara Pegunungan Aravalli dan tepi barat Sungai Yamuna membuat Delhi menjadi pusat kekuasaan dari berbagai dinasti. Lebih dari tujuh kota telah didirikan oleh berbagai penguasa, di lokasi di mana ibukota India ini sekarang berdiri megah. Karena itu kita akan menjumpai perpaduan yang unik antara peninggalan kuno dan kota metropolitan modern di sini. Delhi adalah warisan kebudayaan yang telah berusia ratusan, bahkan ribuan tahun.[4]

 

Dalam kisah Mahabharata yang ditulis sekitar 900 tahun sebelum Masehi, tersebutlah negara Indraprastha yang didirikan oleh para Pandawa dan terletak di tepi Sungai Yamuna. Tetapi catatan otentik pertama tentang Delhi berasal dari abad kesebelas, ketika Rajput Anangpal dari Kanauja mendirikan Lal Kot sebagai ibukota, di daerah selatan Delhi sekarang, di sekitar monumen Qutab Minar. Penerus-penerus Anangpal berkuasa selama hampir satu abad sampai mereka dikalahkan Visal Deva dari Ajmer, Rajasthan. Pada abad keduabelas. Prithiviraj Chauhan mendirikan benteng Qila Rai Pithora di seputar Lal Kot.[5]

 

Menjelang akhir abad keduabelas, terjadi pergantian kekuasaan oleh Allauddin Khilji dari Afghanistan yang kemudian tetap memerintah dari Lal Kot sebagai ibukota. Barulah pada tahun 1303 dibangun ibukota baru, Siri, masih di wilayah selatan Delhi.[6]

 

Pada masa dinasti Tughlaq (1320-1412) dibangunlah kota ketiga, keempat dan kelima di Delhi, yaitu Tughlaqabad, Jahanpanah dan Firozabad. Penguasa dari dinasti Mughal, Humayun membangun Dinpanah di tepi Sungai Yamuna pada abad keenambelas yang kemudian dilanjutkan oleh Sher Shah Suri dan diganti namanya menjadi Purana Qila. Di kawasan ini juga ditemukan gerabah dari masa 1000 tahun sebelum Masehi, yang memperkuat dugaan bahwa di sinilah dulu Indraprastha berdiri.[7]

 

Shahjahanabad yang sekarang dikenal sebagai Old Delhi dibangun oleh Shah Jahan pada abad ketujuhbelas, yang merupakan kota ketujuh di Delhi. Di kawasan yang terletak di Delhi Utara ini dapat dijumpai peninggalan-peninggalan seperti Red Fort (Lal Qila) dan Jama Masjid.[8]

Kota kedelapan dan terakhir di Delhi adalah yang disebut sebagai New Delhi, yang diresmikan tahun 1931. Kawasan ini dibangun tahun 1911 karena pemerintah kolonial Inggris memutuskan untuk memindahkan ibukota dari Kolkatta (Calcutta). Kawasan ini didesain oleh dua orang arsitek Inggris, Sir Edwin Lutyens dan Sir Herbert Baker. New Delhi sampai saat ini menjadi ibukota India.[9]

 

Muslim New Delhi: suatu komunitas keagamaan, meski bukan mayoritas

Masyarakat Muslim memang tidak mayoritas di India. Tapi, tidak di Ibu Kota New Delhi yang merupakan kota dengan populasi Muslim tinggi di India. New Delhi sudah menjadi pusat Islam Kerajaan Moghul. Hingga kini, Islam tumbuh dan berkembang dengan baik disana. Bahkan di pemerintahan profesional, Muslim juga tampil sebagai pejabat maupun anggota dewan. Tak hanya itu, para cendikiawan di New Delhi juga mayoritas Muslim jebolan dari perguruan-perguruan tinggi Islam.[10]

 

Hampir semua golongan di Kota New Delhi menerima kehadiran Islam. Islam yang selalu dipandang radikal oleh Barat, tidak tergambar di New Delhi. Pemerintah India bahkan memberlakukan hari libur saat perayaan hari besar agama Islam. Sementara dari sisi pakaian, meski tak berjilbab, para muslimah di New Delhi tetap menggunakan baju panjang yang relatif tertutup.[11]

 

New Delhi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas Muslim. Meski beragam, tapi komunitas itu cenderung seragam yakni menganut mahzab Hanafi. Dan hanya beberapa saja yang bermahzab Syiah.[12]

 

Sistem Pengangkutan Masal Kota (Delhi Metro)

Transportasi masal berupa kereta bawah tanah ini mampu mengangkut 80.000 penumpang tiap jamnya atau setara dengan 10.000 bus. Mulai dibangun tahun 1998, dinamakan Metro Delhi yang sekarang telah terbangun tiga jalur dari delapan jalur yang direncanakan[13].

Ketiga jalur yang sekarang sudah dioperasikan adalah jalur merah (Sadhara-Rithala) panjangnya 22 kilometer , jalur kuning (Vishwavidlaya-Central Secretariat) panjangnya 11 kilometer dan jalur biru (Barakhamba Road-Dwarka) panjangnya 32,1 kilometer.[14]

 

Dalam membangun infrastruktur transportasi massal itu, India tidak menyerahkannya kepada swasta. Pembangunan megaproyek tersebut didanai bersama-sama pemerintah pusat dan pemerintah New Delhi. Tarif penumpang Delhi Metro sangat murah, 6 Rupee (Rp1200) hingga 22 Rupee (Rp4400).[15]

Dengan Metro Delhi ini manfaat yang diperoleh antara lain : Pengurangan subsidi bahan bakar 110 juta dollar AS per tahun, menurunkan tingkat kecelakaan sampai tiga puluh persen, penghematan perjalanan masyarakat, peningkatan produktivitas dan perbaikan kualitas hidup masyarakat dan juga mengurangi polusi di kota New Delhi[16].

 

New Delhi : dulu kota terpolutif nomor dua, sekarang ramah lingkungan

Salah satu berita negatif yang sering menjadi bahan pemberitaan adalah polusi di kota New Delhi. Disebut-sebut bahwa kota New Delhi merupakan wilayah terpolutif di dunia. Namun, sekarang dunia terkagum-kagum dengan kota yang besar ini. New Delhi yang dulunya polutif, sekarang udaranya relative bersih dengan taman luas dan pepohonan hijau hampir di seluruh pelosok kota. Lalu lintas kini tidak macet lagi meskipun bus-bus kota mengangkut puluhan ribu penumpang setiap harinya.[17]

Kebijakan pemerintah yang “memaksa” semua kendaraan umum menggunakan bahan bakar gas jenis compressed natural gas memberi sumbangan besar pada kebersihan udara New Delhi. Selain itu, pengoperasian angkutan massal berbasis rel yang sebagian besar melintas di bawah tanah (subway) juga sangat membantu terciptanya kebersihan udara.[18]

 

Kiat Kota New Delhi dalam meraih keseimbangan alam

Penetapan tata ruang wilayah bagi berbagai peruntukan sering kali menjadi dilematis bila jumlah penduduk terus membengkak. Membuka kawasan permukiman artinya akan menciutkan kawasan vegatasi, termasuk lahan untuk hutan dan pertanian. Padahal, penduduk harus terpenuhi juga kebutuhan pangannya yang dihasilkan dari pertanian. Di banyak Negara berkembang yang penduduknya padat seperti Indonesia, kebutuhan pemukiman sering kali mengalahkan sektor lain, terutama pertanian dan kehutanan.

 

Namun, di kota New Delhi sebagai ibu kota Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini, pemerintah kota tetap mempertahankan daerah terbuka hijau, bukan hanya taman kota, tetapi juga hutan-hutan lebat lengkap dengan satwa endemiknya yang bebas berkeliaran. Di daerah New Delhi selatan, dekat Universitas Jawaharlal Nehru misalnya, kita jumpai hutan lebat di kawasan kampus itu dengan satwa khas, yaitu kuda kecil bertanduk (blue bull).[19]

Di taman kota, di pelataran gedung-gedung pemerintah dan gedung parlemen, ribuan burung-burung merpati bertengger dan bertebangan dengan bebasnya. Dan di salah satu sudut kota, tampak sekumpulan monyet berkeliaran di tepian kota di bawah pepohonan yang cukup rimbun.[20]

 

Adanya upaya dari pemerintah kota New Delhi, yang bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menjaga satwa, maka dikeluarkannya Undang-Undang Konservasi tahun 1980 yang melarang penebangan hutan sebagai material untuk pekerjaan sipil atau umum tanpa persetujuan pemerintah. Pelanggaran terhadap peraturan ini akan dikenai sanksi berat, baik denda maupun kurungan.[21]

Dalam hal satwa, pemerintah kota mengharuskan kepada pemilik ternak untuk mengandangkan hewan ternaknya. Jika kedapatan ternak itu berkeliaran, petugas patroli kota akan menangkapnya. Hewan lain yang menimbulkan gangguan adalah anjing yang dapat menimbulkan penyakit rabies, menghadapi kasus ini, pemerintah kota melakukan razia anjing liar dan disuntik vaksin rabies atau disterilsasi.[22]

 

Penataan Kota, adakah PKL dan Pemukiman liar di New Delhi ?

Di India, khususnya New Delhi, pedagang kaki lima hanya diizinkan menggelar dagangannya di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Itupun jam operasinya dibatasi. Tidak boleh sepanjang hari, apalagi sampai membangun gerobak atau tempat semipermanen untuk tidur pada malam hari.[23]

 

Menurut Direktur Program Kerjasama Pemerintah Kota New Delhi yang mengurusi PKL dan pemukim liar, New Delhi sebagai kota besar juga mempunyai problem besar urbanisasi dengan segala dampaknya. Untuk menghadapi masalah ini bukanlah perkara mudah. Secara fisik, penyediaan rumah, dilakukan dengan cara melepaskan tanah Negara untuk perumahan murah untuk pendatang. Sedangkan secara ekonomis, pemerintah bersama lembaga swadaya masyarakat dan perbankan memberikan pelatihan dan pembinaan usaha kecil.[24]

 


[1] Purnawan Basundoro, Pengantar Sejarah Kota, (Yogyakarta : Ombak, 2012), hlm.16.

[2]file:///C:/Users/USER/Documents/Desktop/Profil%20Negara%20India%20%20%20hendra%27s%20Weblog.html (diakses pada )

[3] ibid

[4]file:///C:/Users/USER/Documents/Desktop/celoteh%20%C2%BB%20Delhi,%20Kota%20Penuh%20Warna%20di%20Tepi%20Yamuna%20%28www.jalankenangan.net.html

[5]file:///C:/Users/USER/Documents/Desktop/Catatan%20Kecil%20Oktavia%20Linda%20Mundarwati%20%20Sejarah%20Timbulnya%20Kota-Kota%20di%20India.html

[6]Ibid.

[7]file:///C:/Users/USER/Documents/Desktop/celoteh%20%C2%BB%20Delhi,%20Kota%20Penuh%20Warna%20di%20Tepi%20Yamuna%20%28www.jalankenangan.net.html

[8]Ibid.

[9] Ibid.

[10]file:///C:/Users/USER/Documents/Desktop/New%20Delhi,%20Pusat%20Perkembangan%20Islam%20di%20India%20%20%20Republika%20Online.html

[11] Ibid.

[12] Ibid.

[13] Irwan Suhanda (ed.), India : Bangkitnya Raksasa Baru Asia, (Jakarta : Kompas, 2007), hlm. 92-93.

[14] Wikipedia/metro delhi (diakses pada 19 November 2014 pukul 13.30 WIB)

[15]. Irwan Suhanda. op. cit. hlm. 94.

[16] Ibid.

[17] Irwan Suhanda (ed.), Op. cit , hlm. 91-92.

[18] Ibid. hlm. 92.

[19] Irwan Suhanda (ed), Op. cit. , hlm. 146-147.

[20] Ibid., hlm 147.

[21] Irwan Suhanda (ed), loc. cit.

[22] Ibid. hlm. 149

[23] Irwan Suhanda (ed), Op. cit., hlm. 212.

[24] Irwan Suhanda (ed), Op. cit., hlm. 213-214

Title : Contoh Makalah Kota New Delhi
Description : Pendahuluan Sirjamaki, dalam bukunya The Sociology of Cities , menjelaskan bahwa kota merupakan pusat-pusat komersial dan industri, kota-ko...

0 Response to "Contoh Makalah Kota New Delhi"

Facebook

Dilindungi