Essay Tentang Voltaire (1694-1778)


Voltaire lahir tahun 1694 di Paris dari keluarga menengah, dan ayahnya seorang ahli hukum. Di masa mudanya Voltaire belajar di perguruan Jesuit Louis-le-Grand di Paris. Selepas itu dia belajar ilmu hukum sebentar tetapi kemudian ditinggalkannya. Selaku remaja di Paris dia dikenal cerdas, pandai humor tingkat tinggi.[1] Ia dikirim ke Kolose Jesuit oleh orang tuanya yang borjuis sehingga ia memiliki koneksi yang luas. Kemudian ia masuk ke kalangan bangsawan kehakiman. Sementara itu, Ordo jesuit menginginkan muridnya yang berbakat untuk menjalani latihan yang istimewa dan mengharapkan muridnya menjadi orang suci yang dihargai. Akan tetapi Voltaire menolak keinginan orang tua maupun gurunya. Ia hanya ingin mendapat status sebagai penyair.
Perjalanan Voltaire ke Inggris pada tahun 1726, sering dianggap sebagai langkah awal keluarnya Voltaire dari dunia penyair. Akan tetapi, kita dapat mendeteksi filsafahnya dlam puisi-puisi awalnya, dalam karyanya yang panjang dengan judul Henriade (1728).kita juga dapat membaca kebenciannya terhadap penyiksaan yang dilakukan oleh rohaniawan abad ke-16 serta toleransinya yang besar dalam karyanya yang berbentuk surat dengan judul Epitre a Uranie (1722).[2]


Tinggalnya dia di Inggris rupanya merupakan titik balik dalam kehidupan Voltaire. Dia belajar bercakap dan menulis dalam bahasa Inggris dan karenanya menjadi terbiasa dengan karya-karya besar orang Inggris masyhur seperti John Locke, Francis Bacon, Isaac Newton dan William Shakespeare. Dia juga berkenalan secara pribadi dengan sebagian besar cerdik cendikiawan Inggris masa itu. Voltaire amat terkesan dengan Shakespeare dan ilmu pengetahuan Inggris serta empirisme, faham yang berpegang pada perlunya ada percobaan secara praktek dan bukannya berpegang pada teori terus-menerus.


Tatkala Voltaire kembali ke Perancis, dia menulis karya falsafahnya yang pertama Lettres philosophiques yang lazimnya disebut Letters on the English. Buku itu yang diterbitkan tahun 1734 merupakan tanda sesungguhnya dari era pembaharuan Perancis. Dalam Letters on the English, Voltaire menyuguhkan gambaran umum yang menyenangkan tentang sistem politik Inggris berikut pikiran-pikiran John Locke dan pemikir-pemikir Inggris lainnya. Penerbitan buku itu membikin marah para penguasa Perancis dan sekali lagi Voltaire dipaksa angkat kaki dari Paris.


Voltaire menghabiskan waktu lima belas tahun di Cirey, sebuah kota di sebelah utara Perancis. Di sana dia menjadi kekasih Madame du Chatelet, istri seorang marquis (bangsawan). Nyonya ini cerdas dan berpendidikan.[3] Di tempat tinggalnya di Cirey, ia menghasilkan karya-karyanya di bidang filsafat, eksperimen-eksperimen di bidang fisika dan usaha mempopulerkan metafisika Newtoon, serta menjadi pionir dalam melakukan kritik terhadap kitap injil. Karyanya yang terkenal dibidang sejarah adalah The Age of Louis yang dituulis pada awal tahun 1732. Kemudian ia merefisinya selama satu dekade di Cirey yang dipublikasikan untuk pertama kali pada tahun 1751. Karya tersebut baru dinyatakan benar-benar selesai pada tahun 1768.


Karya Voltaire yang berjudul The Essay on the Customs and the Spirit of Nations, secara sengaja ditulis untuk Madame du Chatelet, dipublikasikan pertama kali pada tahun 1756. Di tangan Voltaire, tidak lagi merupakan kisah orang-orang pilihan dari suatu sudut dimuka bumi ini, dan injil tidak lagi menjadi otoritas historis tertinggi.[4]


Prinsip Voltaire lainnya ialah, kepercayaannya akan kebebasan beragama. Seluruh kariernya, dia dengan tak tergoyahkan menentang ketidaktoleransian agama serta penghukuman yang berkaitan dengan soal-soal agama. Meskipun Voltaire percaya adanya Tuhan, dia dengan tegas menentang sebagian besar dogma-dogma agama dan dengan mantapnya dia mengatakan bahwa organisasi berdasar keagaman pada dasarnya suatu penipuan.


Voltaire bukanlah seorang ahli ilmu pengetahuan, tetapi dia menaruh minat besar terhadap ilmu dan pendukung gigih sikap pandangan empiris dari John Locke dan Francis Bacon. Dia juga seorang ahli sejarah yang serius dan berkemampuan. Salah satu karyanya yang terpenting ialah buku yang menyangkut sejarah dunia Essay on the Manners and Spirit of Nations.


Buku ini berbeda dengan umumnya uraian sejarah yang pernah ada sebelumnya dalam dua segi: Pertama, Voltaire mengakui bahwa Eropa hanyalah merupakan bagian kecil dari dunia secara keseluruhan, karena itu dia menitikberatkan sebagian dari pengamatannya pada sejarah Asia. Kedua, Voltaire menganggap bahwa sejarah kebudayaan adalah pada umumnya jauh lebih penting daripada sejarah politik. Bukunya dengan sendirinya lebih berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi dan perkembangan seni ketimbang soal raja-raja dengan segala rupa peperangannya.[5]


Daftar Pustaka

Buku :

Nina H.L. 2003, Historiografi Barat. Bandung : CV Satya Historika.

Marwati D.P. 1982. Tokoh dan Peristiwa Sejarah 1815-1945. Jakarta: Erlangga.


Internet:

http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-voltaire.html diakses 03 Desember 2014 pukul17:52


[1] Voltaire, diakses dari http:/ /kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-voltaire.html diakses 03 Desember 2014 pukul 17:52

[2] Nina H.L., Op. Cit. hlm. 69-72.

[3] http:/ /kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-voltaire.htm Op. Cit.

[4] Nina H.L., Op. Cit. hlm. 73-74.

[5]http:/ /kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-voltaire.htm Op. Cit.
Title : Essay Tentang Voltaire (1694-1778)
Description : Voltaire lahir tahun 1694 di Paris dari keluarga menengah, dan ayahnya seorang ahli hukum. Di masa mudanya Voltaire belajar di perguruan J...

0 Response to "Essay Tentang Voltaire (1694-1778)"

Facebook

Dilindungi