Contoh Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (INDUSTRI DI PEDESAAN: TRANSFORMASI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA BERDIRINYA PT ECO SMART GARMENT INDONESIA DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masyarakat desa sebagai bagian terbesar dari masyarakat Indonesia, di sini, memang mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pemerintah kita.Dalam kaitan masa pembangunan ini, daerah pedesaan (termasuk masyarakatnya) dijadikan sasaran dan obyek sekaligus subyek pembangunan. Lewat pembangunan ini diharapkan tidak terjadi kesenjangan antara desa dan kota.


Pembangunan sektor industri di pedesaan sebagai bagian dari proses pembangunan nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan industri terhadap sosial masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang.

Dampak lain dari pembangunan sektor industri di pedesaan adalah berkurangnya masyarakat pedesaan yang melakukan kegiatan urbanisasi ke perkotaan ataupun menjadi tenaga kerja di luar negeri. Akibatnya, dapat mengurangi terjadinya peledakan penduduk di perkotaan akibat dari urbanisasi serta mengurangi banyaknya tenaga kerja dari pedesaan yang bekerja di luar negeri yang ditakutkan akan mendapat banyak masalah di negeri orang.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2031, Kecamatan Klego termasuk dalam pusat kegiatan dan kawasan pengembangan menurut Pasal 8 ayat (2) huruf (f). Serta termasuk dalam rencana pengembangan sistem perdesaan menurut Pasal 6 huruf (b).Pemerintah Kabupaten Boyolali konsen dengan wilayahnya agar dapat tersentuh dengan investasi.Hal ini termuat dalam Pasal 4 ayat (2) huruf (a) yang berbunyi “meningkattkan kegiatan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah serta menarik investasi”.

Salah satu investor yang tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Boyolali adalah PT Eco Smart Garment Indonesia yang bergerak dalam industri tekstil.Perusahaan ini berdiri di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali dan mulai beroperasi pada tahun 2014. Pengaruh adanya industri ini dapat dilihat dari terjadinya perubahan yang bersifat fisik berupa dibangunnya jalan dan infrastruktur untuk memudahkan transportasi pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan hasil industri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta kontribusi industri tersebut kepada masyarakat pedesaan di sekitar industri.

Melihat dari latar belakang yang disebutkan di atas, peniliti tertarik untuk meniliti tentang “Industri di Pedesaan: Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Berdirinya PT Eco Smart Garment Indonesia di Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali”.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia terhadap kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana pengaruh pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali?

3. Bagaimana persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan PT Eco Smart Garment Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia terhadap kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

2. Mengetahui pengaruh pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

3. Mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan PT Eco Smart Garment Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

Secara Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang Industri di Pedesaan.

2. Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi pengembangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

Secara Praktis
1. Sebagai bahan perbandingan guna melihat dampak sosial ekonomi pendirian pabrik di Pedesaan agar kedepanya dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah agar kebijakan yang dikeluarkan tepat sasaran.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Tesis Hayatul Muchni, Mahasiswa Pasca Sarjana, UniversitasSumatera Utara, yang berjudul “Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus: Desa Talikumain Kecamatan Tambusai)”. Dari penelitian ini kita bisa menganalisa pengaruh positif dan negatif terhadap pendirian pabrik bagi masyarakat sekitar.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan ekonomi masyarakat yang signifikan.

1.2.  Definisi Pedesaan, Industri dan Transformasi Sosial Ekonomi
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2031, kawasan pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Pembangunan pedesaan dilaksanakan melalui beberapa program kerja (M. Suprihadi S dan M. Soehartono S.P. 1984:87), salah satunya melalui program pendirian pabrik industri di pedesaan.

Salah satu faktor terjadi kesenjangan antara desa dan kota karena pembangunan ekonomi sebelumnya cenderung bias kota (urban bias). Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian yang identik dengan ekonomi pedesaan.Dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri dan jasa, yang identik dengan ekonomi perkotaan, sektor pertanian menjadi semakin tertinggal jauh di pedesaan (Helmy Faisal Zhaini, dalam http//www.kemendesa.go.id/artikel/75/pembangunan-pedesaan, diakses pada 28 April 2015 pukul 19.00 WIB).

Untuk mengatasi hal tersebut, setiap negara mencoba melakukan tindakan intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan pembangunan pedesaan.Makin berkembangnya masyarakat dan maraknya program pembangunan pedesaan membawa konsekuensi kepada makin pesat dan kompleksnya perubahan-perubahan pada masyarakat pedesaan. Proses industrialisasi berjalan sejajar pula dengan perubahan lain (Soedijito, S, 1991:62).

Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan merubah bahan dasar atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.Termasuk kedalam sektor ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri dan perakitan (assembling) dari suatu industri (BPS, 2002).

Menurut G. Kartasapoetra (1987) ”Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadimenjadi barang yang bernilai tinggi”.

Kuwartojo dalam Setyawati (2002) mendefenisikan industri sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal, dengan mutu yang bagus untuk kemudian dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara serta pola kerja tertentu.

Kata transformasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://www.kbbi.web.id/transformasi, diakses 30 April 2015 pukul 14.00 WIB.), memepunyai arti : (1) perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya). Sedangkan menurut Soekanto (2003) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubungannya dengan sumber daya.

Kondisi sosial ekonomi adalah tatanan kehidupan sosial material maupun spiritual yang meliputi rasa keselarasan, kesusilaan, ketentraman lahirnya dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha untuk pemenuhan kebutuhan sosial lainnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila (Adi, 1996: 20).

Berdasarkan pendapat di atas maka transformasi sosial ekonomi adalah perubahan posisi seseorang atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi setiap individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan kebutuhan hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dan lingkungannya.

1.3. Kerangka Berpikir
Peneliti ingin menganalisa pengaruh pendirian sektor industri di pedesaan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pasca PT Eco Smart Garment Indonesia di Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema kerangka berfikir berikut:

Pemerintah dan Masyarakat Transformasi Sosial PT ECO SMART GARMENT INDONESIA Transformasi Ekonomi

BAB 3. METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tulisan (Moh. Pabundu Tika, 2005:112). Penelitian dengan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat tentang fakta dan karakteristik mengenai tranformasi sosial ekonomi pasca berdirinya pabrik PT Eco Smart Garment Indonesia.

1.2.Waktu dan lokasi penelitian
Waktu : Bulan ke-3. Lokasi : Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

1.3. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikuonto, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini adalah dampak pendirian pabrik, transformasi sosial ekonomi masyarakat, kontribusi terhadap pemerintah dan sikap masyarakat.

1.4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh langsung dari lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait, perpustakaan atau penelitian-penelitian lain yang dianggap relevan. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Observasi (Pengamatan)
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan piskhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh pendirian pabrik terhadap kegiatan ekonomi masyarakat di Kecamatan Klego, pembangunan fisik, dan mobilitas masyarakat.

b. Wawancara
Interview atau disebut juga wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto 1991: 126).
Wawancara dilakukan dengan bertanya lagsung kepada responden dengan mengunakan pedoman wawancara.Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari responden mengenai pendirian pabrik. Wawancara juga dilakukan kepada humas pabrik dan pemerintah setempat.

c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, karena hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada (Sugiyono, 2010: 329).

1.5. Teknik analisis data
Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan melalu empat tahap yaitu: tahap pengumpulan data, reduksi data, menyususn dalam satuan, memeriksa keabsahan data. Menurut (Lexy Moleong, 2010:247) keempat tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data, data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam lapangan yang terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tampa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap selanjutnya.

b. Reduksi Data, dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan perlu juga sehingga tetap berada didalamnya.

c. Menyusun dalam satuan “satuan” ini dikategorikan, kategori ini dibuat sambil melakukan koding.

d. Memeriksa keabsahan data. Setelah tahap ini dilakukan penafsiran data.

Selanjutnya menurut Jannice McDrury (1999) dalam (Leky Moleong, 2010:248) tahap analisis data kualitataif adalah:

a. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan “model” yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Adi. 1996. Psikologi pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial sebagai Dasar Pemikiran. Jakarta. Rajawali Grafindo Persada.

Helmy Faisal Zhaini. dalam http//www.kemendesa.go.id/artikel/75/pembangunan-pedesaan, diakses pada 28 April 2015 pukul 19.00 WIB.

Http://kbbi.web.id/transformasi. diakses pada 30 April 2015 pukul 14.00 WIB.

Lexy, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Muchni, H. 2008. Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus: Desa Talikumain, Kecamatan Boyolalai. Tesis. Universitas Sumatra Utara.

Pabundu Tika, Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011.Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2031.

Sastrosupono M.M., Pangripto M.S. 1984. Desa Kita (Sosiologi Pedesaan). Bandung: Penerbit Alumni.

Soedjito, S. 1991. Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri.Yokyakarta: PT. Tiara Wacana.

Soekanto, Soedjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment